MAKALAH
KEWIRAUSAHAAN
Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Hadis Ekonomi
Dosen Pengampu : Asiroch Yulia Agustina, SEI, M. E.I
Disusun Oleh :
1. Mukhammad
Bukhori (2014114001)
2. Khamidatul
Khusna (2014114003)
3. Lia
ludfianna (2014114019)
4. Muhammad
Rifan Yavie (2014114037)
PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH
JURUSAN SYARIAH DAN HUKUM ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2015
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kehadirat Allah swt, atas segala perkenaan-Nya,
sehingga penyusunan makalah dengan judul “kewirausahaan” ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Hadis Ekonomi
tentang “kewirausahaan”. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan
pemahaman lebih lanjut tentang apa itu kewirausahaan dan bagian-bagiannya.
Selain itu makalah ini juga di rancang sebagai sarana pendidikan yang bertujuan
memfasilitasi mahasiswa agar dapat mengembangkan dirinya.
Materi kewirausahaan meliputi aspek-aspek sekitar kehidupan manusia
dari mulai bangun pagi sampai tidur, baik ketika masih bayi, anak-anak, remaja,
dewasa, sampai orang tua. Hal ini karena pada dasarnya manusia mempunyai dua
kebutuhan baik lahir maupun batin yang harus dipenuhi.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak , untuk itu kami mengucapkan terima kasih
dan memohan maaf jika dalam penyusunan makalah ini kami banyak kekeliruan. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk evaluasi kami.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah pengetahuan kita
dan mampu memberikan manfaat akademis dan sosial bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
Kata
pengantar..............................................................................................i
Daftar
isi.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
masalah.............................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................1
C. Tujuan penulisan
masalah.........................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kewirausahaan.........................................................3
B. Konsep Islam tentang
Kewirausahaan.......................................3
C. Pendidikan kewirausahaan dalam
islam....................................6
D. Kegiatan kewirausahaan menurut pandangan
islam…..............6
E. perilaku terpuji dalam perdagangan dan berwirausaha..............7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................9
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Islam sebagai agama Allah yang sempurna
memberikan petunjuk kepada menusia tentang bidang usaha yang halal, dan
bagaimana manusia harus mengatur hubungan kerja dengan sesama mereka supaya
memberikan manfaat yang baik bagi kepentingan bersama dan dapat menciptakan
kesejahteraan serta kemakmuran hidup bagi segenap manusia. Oleh karena itu
dalam bidang usaha dan wiraswasta islam benar-benar memberikan
petunjuk-petinjuk yang jelas untuk dapat dijadikan pedoman melakukan usaha dan
wiraswata yang baik.
Kewirausahaan kini memang menjadi
fenomena menarik. Banyak orang berbondong ingin menjadi kewirausahaan. Diakui
atau tidak, usahawan memang sangat
dibutuhkan. Hal inilah yang dianggap dapat membawa kemanfaatan kepada masyarakat.
Apalagi, dizaman yang penuh persaingan seperti ini. Seseorang harus mampu
menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif. Oleh karena itu, menjadi seorang
pengusaha dinilai menjadi salah satu instrumen efektif untuk mengurangi
kemiskinan dan ketertinggalan sebuah bangsa.
B.
Rumusan Masalah
1)
Apa pengertian kewirausahaan?
2)
Bagaimana konsep
islam tentang kewirausahaan?
3)
Bagaimana
Pendidikan kewirausahaan dalam islam?
4)
Bagaimana Kegiatan
kewirausahaan menurut pandangan islam?
5)
Bagaimana
perilaku terpuji dalam perdagangan dan berwirausaha ?
C. Tujuan
penulisan
1)
Agar mengetahui
pengertian kewirausahaan.
2)
Untuk
mengetahui konsep islam tentang kewirausahaan.
3)
Untuk
mengetahui pendidikan kewirausahaan.
4)
Untuk
mengetahui kegiatan kewirausahaan menurut pandangan islam
5)
Untuk
mengetahui Perilaku terpuji dalam perdagangan dan berwirausaha.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
kewirausahaan
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam
bahasa inggris, unternehmer dalam bahasa jerman, ondernemen dalam bahasa
belanda. Kata entrepreneur dari bahasa perancis, yaitu entreprende yang berarti
petualang, pengambil resiko, kontraktor, pengusaha ( orang yang mengusahakan
suatu pekerjaan tertentu) , dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya.[1]
Istilah entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola
sesuatu yang ada dalam diri kita untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih
optimal (baik) sehingga bisa meningkatkan taraf hidup kita di masa mendatang.[2]
B.
Konsep islam
tentang kewirausahaan
Islam memberikan penjelasan terkaiat konsep tentang kewirausahaan
(entrepreneurship) , diantara keduanya
mempunyai kaitan yang cukup erat, memiliki roh atau jiwa yang sangat dekat,
meskipun bahasa teknis yang digunakan berbeda. Dalam islam digunakan istilah kerja
keras, kemandirian (biyadihi), dan tidak cengeng. Setidaknya terdapat
beberapa ayat Al-Quran ataupun hadis yang dapat menjadi rujukan pesan tentang
semangat kerja keras dan kemandirian ini, seperti ; “Amal yang paling baik
adalah pekerjaan yang dilakukan dengan
cucuran keringatnya sendiri, ‘amalurrajuli biyadihi” ; “Tangan
diatas lebih baik daripada tanagn dibawah”; “al yad al ‘ulya khairun
min al yad al sulfa “(dengan bahasa yang sangat simbolik ini Nabi mendorong
umatnya untuk kerja keras supaya memiliki kekayaan, sehingga dapat memberikan
sesuatu pada orang lain).[3]
Bekerja keras merupakan esensi dari kewirausahaan. Prinsip kerja
keras, menurut Wafiduddin adalah suatu langkah nyata yang dapat menghasilkan
kesuksesan (rezeki), teapi harus melalui proses yang penuh dengan
tantangan (risiko). Dengan kata lain, orang yang berani melewati reziko akan
memperoleh peluang rezeki yang besar. Kata rezeki meiliki makna bersayap, rezeki
sekaligus risiko (Wijatno :2009)[4]
Rasulullah bersabda:
حَدَّثَنَا
مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيْلَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيْهِ
عَنْ حَكِيْمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْيَدُالْعُلْيَا خَيْرٌمِنْ الْيَدِالسُّفْلَى
وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ وَخَيْرُالصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غِنًى وَمَنْ
يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللّهُ وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللّهُ وَعَنْ وُهَيْبِ قَالَ أَخْبَرً نَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيْهِ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ النَّبِيِّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِهَذَا
Nabi SAW bersabda : “Tangan diatas lebih
baik daripada tangan di bawah, mulailah orang yang wajib kamu nafkahi,
sebaik-baik sedekah dari orang yang tidak mampu(diluar kecukupan), barang siapa
yang memelihara diri (tidak meminta-minta) maka Allah akan memeliharanya,
barang siapa yang mencari kecukupn maka akan dicukupi oleh Allah.”[5]
Dari aktivitas perdagangan yang dilakukan, Nabi dan sebagian besar
sahabat telah mengubah pandangan dunia bahwa kemuliaan seseorang bukan terletak
pada kebangsawan darah, tidak pula pada jabatan yang tinggi, atau uang yang
banyak, melainkan pada pekerjaan.
Kewirausahaan merupakan ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan optimisme, dorongan
semangat dan kemampuan memanfaatkan peluang.
Adapun entrepreneur adalah seseorang yang
memiliki kombinasi unsur-unsur kewirausahaan (secara) internal, mengolah dan
berani menannggung resiko untuk memanfaatkan peluang usaha dan menciptakan
sesuatu yang baru dengan ketrampilan yang dimiliki.[6]
Rasulullah
bersabda :
حَدَّ
ثَنَا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ عَنْ مُحَمَّدٍ بْنِ عَمَّا رٍ كَشَا كِشٍ قَالَ
سَمِعْتُ سَعِيْدًا الْمُقْبُرِيَّ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ الْكَسْبُ
يَدِلْعَامِلِ إِذَانَصَحَ
Nabi SAW bersabda : “Usaha yang paling baik adalah hasil karya seseorang
dengan tangannya jika ia jujur (bermaksud baik).”
Rasulullah menyatakan bahwa usaha yang paling baik adalah berbuat
sesuatu dengan tanganya sendiri dengan syarat jika dilakukan dengan baik dan
jujur. Hadis tersebut berarti usaha seseorang dengan tangannya dapat dimaknai
dengan wirausaha, karena melakukan sesuatu dengan tanggannya berarti seseorang
dituntut dapat menciptakan sesuatu dan dapat memanfaatkan peluang dan kemampuan
yang dimiliki. Maksudnya seorang muslim hendaknya melakukan wirausaha dengan
menciptakan sesuatu berdasarkan kemampuan yang dimiliki, berkarya tanpa henti
untuk berinovasi, memanfaatkan peluang yang ada, agar dapat mencapai keuntungan
yang optimal.[7]
Dalam al-Qur’an dijelaskan agar
manusia mencari keuntungan dari apa yang diciptakan Allah SWT semisal lautan.
Oleh sebab itu, setiap muslim diwajibkan untuk berusaha mengembangkan sesuatu
yang bermanfaat,. Allah SWT menyukai orang-orang yang kuat dan mau berusaha,
serta mampu menciptakan kreasi baru yang lebih baik untuk kebahagiaan didunia
dan akhirat.
Rasulullah
bersabda :
حَدَّثَنَا يَزِيدُ حَدَّثَنَا
الْمَسْعُودِيُّ عَنْ وَائِلٍ أَبِي بَكْرٍ عَنْ عَبَايَةَ بْنِ رِفَاعَةَ بْنِ
رَا فِعٍ بْنِ خَدِيْجٍ عَنْ جَدِّهِ رَافِعِ بْنِ خَدِيْجٍ قَالَ قِيْلَ يَاسُولَ
اللّهِ أَيُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ عَمَلُ
الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ
Rasulullah
ditanya: “ usaha apa yang paling baik?” beliau menjawab: “usaha seseorang
dengan tangannya sendiri dan jual beli yang baik.”[8]
حَدَّثَنَا أَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ قَالَ
حَدَّثَنَا شَرِيْكٌ عَنْ وَائِلٍ عَنْ جُمَيْعِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ خَالِهِ قَالَ
سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَفْضَلِ الْكَسْبِ
فَقَالَ بَيْعٌ مَبْرُورٌ وَعَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ
Rasulullah
ditanya tentang usaha yang paling utama, beliau menjawab: “jual beli yang baik
dan usaha yang dilakukan seseorang dengan tangannya sendiri.”
Dengan demikian dalam melakukan
usaha, disamping harus mempunyai etos kerja yang tinggi, seorang muslim harus
mempunyai jiwa wirausaha agar usaha dapat berkembang dengan baik, dan tidak
mengalami kerugian, karena pada hakikatnya kewirausahaan adalah untuk
muningkatkan kualitas hidup seseorang
dengan mewujudkan gagasan inovatif dan kreatif.[9]
.
C.
Pendidikan
kewirausahaan dalam islam
Keberhasilan seorang entrepreneur dalam islam barsifat independen.
Artinya keunggulannya berpusat pada pribadinya, bukan dari luar dirinya. entrepreneur Muslim tersebut terlihat dalam
sifat-sifatnya, antara lain:
1.
Takwa, tawakal,
zikir, dan bersyukur
2.
Motivasinya
bersifat vertikal dan horisontal
3.
Niat suci dan
ibadah
4.
Azam “ bangun
lebih pagi”
5.
Selalu berusaha
meningkatkan ilmu dan ketrampilan
6.
Jujur
7.
Suka menyambung
tali silaturahmi
8.
Menunaikan
zakat, infaq, sedekah (ZIS)
9.
Puasa, shalat
sunat dan shalat malam[10]
D.
Kegiatan
kewirausahaan menurut pandangan islam
Dalam sebuah ayat allah berfirman, “ Bekerjalah kamu, maka Allah
dan orang-orang yang beriman akan pekerjaan kamu”(Q.S at-Taubah (9):105). Oleh
karena itu, apabila shalat telah ditunaikan, maka bertebaranlah kamu di muka
bumi dan carilah karunia (rezeki) Allah. (Q.S al-Jumuah (62):10) Bahkan sabda
Nabi , “ Sesungguhnya bekerja mencari rezeki yang halal itu merupakan kewajiban
setelah ibadah fardu” (HR.Tabrani dan Baihaqi).Nas ini jelas menberikan isyarat
agar manusia bekerja keras dan hidup mandiri.
Adapun motif kegiatan berwirausaha dalam bidang perdagangan menurut
ajaran islam, yaitu :
1.
Berdagang buat
cari untung
Pekerjaan berdagang adalah sebagian dari pekerjaan bisnis yang
sebagian besar bertijuan untuk mencari laba sehingga sering kali untuk
mencapainya dilakukan hal-hal yang tidak baik. Padahal ini sangat dilarang
dalam agama islam. Seperti diungkapkan dalam Hadis: “Allah mengasihi orang
yang bermurah hati untuk menjual, waktu membeli, dan waktu menagih hutang”
2.
Berdagang
adalah hobi
Konsep berdagang adalah hobi banyak dianut oleh para pedagang dari
cina. Mereka menekuni kegiatan berdagang ini dengan sebaik-baiknya dengan
melakukan berbagai macam terobosan.
3.
Berdagang
adalah ibadah
Bagi umat islam berdagang lebih kepada bentuk ibadah kepada Allah
SWT. Karena apaapun yangkita lakukan harus memiliki niat untuk beribadah agar
mendapat berkah.
4.
Perintah kerja
keras
Kemauan yang keras dapat menggerakkan motivasi untuk bekerja dengan
sungguh-sungguh. Orang akan berhasil apabila mau bekerja keras, tahan
menderita, dan mampu berjuang untuk memperbaiki nasibnya.
5.
Perdagangan /
berwirausaha pekerjaan mulia dalam islam
Pekaerjaan berdagang ini mendapat tempat terhormat dalam ajaran
islam, seperti disabdakan Rasul :” Mata pencaharian apakah yang paling baik, Ya
Rasulullah?”Jawab beliau:ialah seseorang yang bekerja dengan tangannya sendiri
dan setiap jual beli yang bersih”(H.R al-Bazzar)[11]
E.
Perilaku
terpuji dalam perdagangan dan berwirausaha
Menurut imam al
Ghazali, ada enam sifat terpuji dalam perdagangan, yaitu :
1.
Tidak mengambil
laba lebih banyak, seprti yang lazim didalam dunia dagang. Yaitu menjual barang
lebih murah dari saingan atau sama
dengan pedagang yang sejenis.
2.
Membayar harga
agak lebih mahal kepada pedagang miskin, ini adalah ahlak yang baik daripada
sedehkah biasa.
3.
Memurahkan
harga atau memberi potongan kepada pembeli yang miskin, ini akan memiliki
pahala yang berlipat ganda.
4.
Bila membayar
hutang, pembayarannya dipercepat dari waktu yang ditentukan.
5.
Membatalkan
jual beli, jika pihak pembeli menginginkannya.
6.
Bila menjual
bahan pangan kepada orang miskin secara cicilan, maka jangan ditagih bila orang
miskin itu tidak mampu membayarnya dan membebaskan mereka dari utang jika
meninggal dunia.[12]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Dengan melihat realita secara jujur dan objektif, maka orang sadar bahwa
menumbuhkan mental wirausaha merupakan terobosan yang penting dan tidak dapat
ditunda-tunda lagi. Kita semua harus berpikir untuk melihat dan melangkah ke
arah sana.
2.
Dalam Islam, baik dari segi konsep maupun praktik, aktivitas kewirausahaan
bukanlah hal yang asing, justru inilah yang sering dipraktikkan oleh Nabi,
istrinya, para sahabat, dan juga para ulama di tanah air. Islam bukan hanya
bicara tentang entrepreneurship (meskipun dengan istilah kerja mandiri dan
kerja keras), tetapi langsung mempraktikkannya dalam kehidupan nyata.
[1] Muhammad anwar, pengantar kewirausahaan teori dan aplikasi (jakarta:
prenada,2014)hlm,2
[2] Ibid., hlm. 4.
[3] Ibid., hlm. 126.
[4] Ibid., hlm. 127.
[5] Ilfi Nur Diana, Hadis-hadis Ekonomi (Malang: UIN Malang
press,2008), hlm. 209.
[6] Ibid., hlm. 210-211.
[7] Ibid., hlm. 211.
[8] Ibid., hlm. 212.
[9] Ibid., hlm. 213.
[10] Muhammad Anwar, Op.cit, hlm. 129-131.
[11] Ibid., hlm. 133-135.
[12] Ibid., hlm. 136-137.
makasi kang mas bukhori
BalasHapussyukron.. jazaakallahu khairan
BalasHapus1xbet korean | legalbet.co.kr
BalasHapus1xbet 메리트카지노 korean · 1xbet korean. · 1xbet korean. · 1xbet korean. · 1xbet korean. 메리트 카지노 쿠폰 · 1xbet korean. · 1xbet korean. · 1xbet korean. 1xbet